Jum'at, 08/11/2024 04:40 WIB

Dukung Belarusia, Vladimir Putin Bertemu Alexander Lukashenko

Pertemuan itu terjadi dua hari setelah Moskow memperingatkan bahwa setiap agresi terhadap tetangga dan sekutu setianya akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada mitranya dari Belarusia Alexander Lukashenko bahwa Rusia akan segera menempatkan rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir di Belarus. (Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Kremlin mengatakan bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin dan pemimpin Belarusia, Alexander Lukashenko akan bertemu pada Minggu (23/7).

Pertemuan itu terjadi dua hari setelah Moskow memperingatkan bahwa setiap agresi terhadap tetangga dan sekutu setianya akan dianggap sebagai serangan terhadap Rusia.

Setelah Polandia memutuskan awal pekan ini untuk memindahkan unit militer lebih dekat ke perbatasannya dengan Belarusia sebagai tanggapan atas kedatangan pasukan dari Grup Wagner Rusia di Belarus, Putin mengatakan bahwa Moskow akan menggunakan segala cara untuk bereaksi terhadap setiap permusuhan terhadap Minsk.

Kremlin mengatakan bahwa Lukashenko melakukan kunjungan kerja ke Rusia dan akan berbicara dengan Putin tentang pengembangan lebih lanjut dari kemitraan strategis kedua negara.

Meskipun tidak mengirim pasukannya sendiri ke Ukraina, Lukashenko mengizinkan Moskow menggunakan wilayah Belarusia untuk melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022 dan sejak itu sering bertemu dengan Putin.

Kedua negara sejak itu telah mengadakan beberapa latihan militer bersama, dan pada bulan Juni Lukashenko mengizinkan negaranya untuk digunakan sebagai pangkalan senjata nuklir Rusia, sebuah langkah yang dikecam secara luas oleh Barat.

Persepsi bahwa Lukashenko, seorang paria di Barat, bergantung pada Putin untuk kelangsungan hidupnya telah mengipasi ketakutan di Kyiv bahwa Putin akan menekannya untuk bergabung dengan serangan darat baru dan membuka front baru dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Pada hari Kamis, kementerian pertahanan Belarusia mengatakan bahwa tentara bayaran Grup Wagner telah mulai melatih pasukan khusus Belarusia pada jarak militer hanya beberapa kilometer dari perbatasan dengan Polandia, anggota Organisasi Perjanjian Atlantik Utara (NATO).

Kepala Wagner, Yevgeny Prigozhin ditampilkan dalam sebuah video menyambut para pejuangnya ke Belarus pada Rabu, memberi tahu mereka bahwa mereka tidak akan mengambil bagian lagi untuk saat ini dalam perang di Ukraina tetapi memerintahkan mereka untuk mengumpulkan kekuatan untuk operasi Wagner di Afrika sementara mereka melatih tentara Belarusia.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Hubungan Rusia dengan Belarusia Vladimir Putin Alexander Lukashenko Yevgeny Prigozhin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :